Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

23

23.08.2024. Aku ini sudah mengembara jauh. Hingga penghujung bumi, kugapai dengan kaki lecet, lebam, diikat besi pemberat hingga darah mengalir karena bergesekan dengan aspal panas. Hatiku terkunci dengan siasat, murka, dan dengki. Aku ingin tumbuh lebih baik, kau tau? Aku ingin menjadi sepertinya, menjadi pemenang, lantas mendapatkan rekognisi. Mana giliranku? Aku itu mual, mual.... Sakit dadaku setiap hari harus menanggung asap yang mengepul. Paru-paruku sudah rusak, busuk, tengik. Paru-paruku kotor sekali memendam dendam. Sebentar lagi aku pasti mati dimakan persepsi, iri dengki. Terkadang aku ingin bertanya. Kenapa harus dia? Kenapa tidak aku saja? Kan aku yang jelas lebih berusaha? Aku ini kan yang lebih berambisi? Kan aku yang lebih jenius? Kan aku yang lebih berbakat? Kan aku yang lebih pandai mencari pekerjaan di usia muda? Kan pikiranku yang lebih rasional? Kan aku yang lebih cantik? Kan aku yang lebih sempurna? Kan aku yang lebih berkarisma? Kenapa orang lain? Kenapa tidak ak...

Obituari Argo Ericko Achfandi Lewat Pandangan Dewi Justitia

Sungguh, anak itu belum pulang, dan tak akan pernah lagi pulang ke tempat yang sama. Ia meninggalkan tanda tanya besar tentang seberapa jauh hukum mampu melindungi hak paling dasar: "Hak untuk hidup, hah, apa?" Peristiwa yang terjadi di Jalan Palagan pada dini hari itu tidak sekadar mencatat sebuah kecelakaan lalu lintas. Dalam suasana yang sunyi, kematian Argo menjadi simbol dari suatu penimbangan: antara tubuh yang remuk dan kendaraan yang mewah, antara nilai manusia dan nilai materi. Manakah yang lebih Tuhan cintai? Merujuk pada pemikiran Hans Kelsen, hak individu atas hidup merupakan kewajiban hukum bagi orang lain untuk tidak melanggar atau menghalanginya. Maka, ketika hak tersebut diabaikan atau dilanggar, sebagai konsekuensi: masyarakat harus belajar dari kejadian tersebut. Mirip seperti prinsip? "Jurisprudence." Dalam konteks ini, kematian Argo mencerminkan kegagalan sistem hukum dalam menegakkan kewajiban pihak lain untuk melindungi positivismenya. Kealpa...