Suatu Hari Nanti

Pada akhirnya 
Semua manusia akan merasakan
Yang namanya diberikan label sosial
Dan di dalam hierarki kehidupan
Pantaskah aku bertanya mengenai stratifikasi?

Kulihat bulan mulai hadir di siang hari
Pantaskah aku bertanya mengenai hakmu 'tuk bernapas?
Tetapi karena keadaan yang buruk aku berlari
Dan semua orang mulai merasakan polutan
Ah, perih
Ah, luka

Suatu hari nanti
Kan kugenapkan gerhana ini menjadi darah
Puing-puing bangunan yang runtuh
Awalnya kokoh lantas dihakimi oleh langit
Langit menatap dengan gusar
Busung yang lapar, burung hitam ditembak

Tuan Hans Kelsen...
Benarkah norma yang ada di sini benar-benar genap?
Burung yang tertembak itu dibelenggu oleh tirani
Karena belenggu keji tidak pernah mati
Engkau akan hidup berkali-kali

Tolong sampaikan gusarku kepada langit yang marah
Kau pun sama...
Apa yang sedang kaukatakan?
Kau pembual!
Kau berbual lagi untuk yang ketiga kalinya
Kau tidak konsisten!

Semoga engkau ditemani abu
Semoga engkau ditemani abu
Bukan api 
Karena jika api
Langit yang menatap marah 'kan melahapmu

Suatu hari nanti
Bahkan ketika harus didebat
Hingga mulutku berbuih
Aku tetap kupercaya
Abadilah engkau,
Abadi...

Dan beberapa orang masih menghakimi
Oh, jelas rahasia umum
Abadi engkau, abadilah...
Di tengah terik neraka, di bawah hamparan dogma
'Kan kuguncangkan samudera
Tuan Kelsen...

- 12 November

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asterlayna Raespati

AYHNER VON EINAR.

Obituari Argo Ericko Achfandi Lewat Pandangan Dewi Justitia