Maaf, Aku Berwalang Hati
Mungkin benar,
Ini saatku 'tuk berwaspada
Gelagatku masih menjadi kata-kata
Sekali saja,
Aku ingin melakukan semuanya
Berlandaskan keinginanku sendiri
Badut-badut bodoh itu masih tertawa
Tenang, kutunggu berhenti
Sekali saja,
Kuingin hidup sendirian di sini
Tinggalkan diriku
Ku tak butuh aspirasimu
Bayangkan sekali saja,
Tersisa angan tuk berandai
Dan di tengah badai
Lantai yang mendingin
Bersandar di pelabuhan
Badut-badut bodoh itu masih tertawa
Kuingin menjadi benar sekali lagi
Perasaan bersalah ini mungkin dibawa mati
Esok kita perbaiki (lagi)
Esok kita cari (lagi)
Apa yang salah?
Esok mungkin gubuk itu berkilau
Kita singgah di situ
Kuingin menjadi tenang sekali lagi
Mungkin kita coba tuk gigih
Esok kita benahi
Maaf belum dapat menggapai,
Kebenaran,
Hamparkan, kita berfirman lagi
Mungkin esok kita usai
Tenanglah, kita cegah risaumu
Tetapi, pak, jangan gegabah
Mungkin ini saatmu 'tuk berhati-hati
Kuingin menjadi benar sampai esok
Sekali saja,
Dan mungkin aku salah, atau kau yang benar
Sampai esok, kita tunggu,
Dan mungkin kau yang benar,
Kita coba taktik lain
Kita genapkan risaumu
Kita belum kelar
Mewartakan firman hingga esok hari
Kita coba lagi
Dan mungkin ini adalah perjalanan semua umat
Sampai ke ujung mentari
Kita pasti merasakan kebenaran
Kita ingin menjadi benar hingga esok hari
Kita ingin menjadi tepat 'tuk orang yang kita cintai
Dan mungkin ku juga ingin,
Kita tunggu waktu,
Kita masih banyak tugu
Dan mungkin ia juga begitu
Kita semua berwalang hati
Demi hal yang kita cintai
Kita menahan napas
Kita menahan diri 'tuk kebenaran
Kita berwalang hari, demi hari
Sumpah aku pasti berbohong
Tetapi demi hal yang aku sayangi
Aku berwalang hati,
Ku tunggu waktu
Mungkin esok, kita tiba
Mungkin esok juga, aku usai...
- 6 Desember
Komentar
Posting Komentar