Tinnitus

Sukar mendengar bisikan kehidupan
Digantikan calok-calok
Otakku sudah penuh, Kawan,
Berapa kali kau yakinkan telingamu
Bahwa ia masih hidup?

Tak ada yang mendengar kau?
Atau terus merasa kurang?
Telingamu berdenging?
Damai belum hadir?

Kau urungkan niatmu 'tuk jual diri
Mungkin karena orang lain?
Atau sebab orangtua?
Semoga tak gagal, Teman

Kau tak pernah suka dengan dirimu
Kau tak pernah suka dengan orang lain
Ah, kau, lagi-lagi bakar kain
Kau hanya bermain-main
Jaga hati agar tak mendingin

Merasa sendirian lagi
Tak ada yang menemanimu
Tinnitus lagi
Berisik lagi
Sukar tidur lagi

Aku figuran muram
Aku imigran masam
Kau banyak awam
Kau banyak lawan
Kau banyak bungkam

Sampai kawan kau bawa telingamu lari
Kakimu tak hebat menari
Di jalan setapak kau menepi
Tinnitusmu masih berapi

Kita semua meriang
Butuh emas 'tuk isi liang
Butuh uang 'tuk isi luang
Butuh harga 'tuk gali lubang

- 9 Januari 2024, Tinnitus.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asterlayna Raespati

AYHNER VON EINAR.

Obituari Argo Ericko Achfandi Lewat Pandangan Dewi Justitia