Aku
Kau selalu ingin merasa muak dengan segalanya lantas memuntahkan isi lambungmu, serta mulia engkau mengeluh dengan hidupmu. Namun engkau tak bisa. Tidak ada cukup waktu bagimu untuk mengeluh, atau hanya sekadar mengomentari buruknya pekerjaan yang harus kaulakukan. Kau adalah anak yang dianugerahi, selalu bertanya, selalu mengkritisi apa yang kaualami. Halah. Terlalu lemah bagimu untuk mengujarkan, “Ya ampun... Mengapa aku harus hidup di keluarga seperti ini?” ketimbang hal tersebut mulutmu lebih nyaman ketika berkata, “Mengapa pekerjaanmu ini buruk sekali?! Mengapa tidak bisa?!! Bukankah kau sudah tau bagaimana cara melakukannya! Lakukan! Lakukan untukku! Harus harus melakukannya untukku!” di usiamu yang belia, engkau sudah banyak sekali belajar tentang aset, hanya untuk menceramahi orangtuamu yang tidak paham banyak tentang keuangan, meskipun mereka memiliki uang. Terkadang otakmu pusing dan bertanya, “Mengapa mereka bisa mengeluarkan uang tanpa berpikir berapa harganya meskipun terkadang bisnisnya macet?”
nalarmu mengkoreksi kejanggalan peristiwa, hal itu tak selaras dengan konsep financial freedom yang engkau pelajari di masa lalu. Selamat. Semoga kuat sampai tamat. Esok hari ulangtahunmu, cintaku, “AKU”
KAU BUKANLAH BINATANG JALANG. KAU BEDA, TAK SEPERTI MEREKA.
Komentar
Posting Komentar