2025 tampaknya aku masih akan berkata lagi, bahwa...
"Aku menghidupi cinta yang kubangun sendiri."
Aku tidak akan bosan mengatakannya. Tidak capek juga.
Bolehkah aku mengatakan jika,
Memang apa salahnya bersaing? Di kala orang berbondong-bondong mengatakan bahwa adalah "salah" ketika kita mencoba untuk menyaingi orang lain maka aku akan dengan gagahnya berkata,
Biarkan aku bersaing. Biarkan aku menjadi lebih baik dari diriku sendiri, sampai aku dapat menjadi berjuta kali lipat lebih baik dibandingkan dirimu. Biarkan aku menggenapkan setiap aksi yang kulakukan demi tujuanku. Yang tak dapat berubah, yang katanya kaku, yang katanya sukar berubah setiap tahun. Jangan salahkan aku. Aku konsisten dengan tujuanku, diiringi dengan ambisi.
Alangkah mengerikannya jika...
Manusia hidup tanpa ambisi. Tanpa tujuan. Tanpa keinginan untuk menjadi lebih baik. Tanpa hasrat untuk menguasai.
Manusia hanya akan menjadi sosok humanisme belaka yang... Ampasnya dengan bodoh setiap piring nasinya ditambahkan porsi "eksistensialisme" yang konon kata Nietzsche ialah titik tertinggi manusia.
Padahal, kebebasanmu justru akan lebih berarti jika memiliki tujuan. Sebab dengan tujuan, sama saja membebaskanmu dari belenggu di masa lalu. Kau menggenapkannya. []
Komentar
Posting Komentar